AlatMusik Pukul Nusantara Indonesia memiliki beraneka ragam budaya yang membuat banyaknya jenis alat musik yang tersebar di nusantara, salah satunya adalah alat musik pukul. Seperti namanya, untuk menghasilkan bunyi alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik pukul dibagi menjadi dua, yaitu bernada dan tidak bernada. Berikut ini adalah lima alat musik nusantara [] Mengenal alat musik tradisional talempong pacik – Atraksi Talempong Pacik tercatat dalam rekor MURI Musium Rekor Indonesia saat pembukaan Festival Pesona Minangkabau FPM Tahun 2019 yang digelar di Istano Basa Pagaruyung, Rabu lalu 4/12/19. Atraksi ini dipertunjukkan oleh anak SD, SMP dan sanggar seni sehingga menghasilkan nada yang unik di telinga. Anak sekolah memainkan alat musik tradisional Talempong Pacik Sebenaranya ada dua jenis talempong, yaitu talempong pacik dan talempong duduak melodis. Beda keduanya letak atau posisi talempong saat pacik dipegang dengan tangan sedangkan talempong melodis diletakkan pada rel atau bantalannya. Apa itu talempong pacik?Talempong pacik terdiri dari dua kata, talempong’ dan pacik’. Talempong adalah adalah alat musik tradisional Minangkabau yang dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan stik kayu. Pacik dalam bahasa Indonesia berarti Talempong pacik adalah alat musik yang dibunyikan dengan cara dipegang dan dipukul. Talempong pacik dimainkan dengan cara dijinjing dengan tangan kiri dan dipukul dengan stik menggunakan tangan kanan. Ibu jari tangan kiri memegang talempong bagian atas, sedangkan, sedangkan jari telunjuk berguna untuk membatasi perantara antara kedua bawah dipegang oleh 3 jari, yaitu jari kelingking, jari manis dan jari tengah. Talempong bagian atas bernada rendah, dan bagian posisi bawah bernada tinggi. Dikutip dari ensiklopedi Jakarta, talempong terbuat dari bahan campuran tembaga, timah putih dan besi putih. Berdasarkan sumber bunyi, talempong termasuk alat musik idiophone. Alat musik yang mendapatkan sumber bunyi dari badan alat musik itu berdasar kelompok musik maka talempong termasuk alat musik perkusi. Dimainkan dengan cara dipukul dengan alat lain yaitu stik yang terbuat dari kayu.***
Talempongdiperkirakan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu di Minangkabau dan telah tercatat sejak abad ke-14. Namun saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan. Namun cerita pastinya mengenai awal mula diciptakannya tidak diketahui sedangkan cerita rakyat yang beredar mengenai asal usul alat musik ini sangat banyak
Pranala link talempong /talémpong/ Mk n alat musik pukul dari logam, perunggu, atau besi, berbentuk bundar;- duduk talempong yang dimainkan dengan dua pemukul sambil duduk; - geretek talempong yang memainkan melodi; - tingkah talempong yang memainkan irama; saron ✔ Tentang KBBI daring ini Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI ini merupakan KBBI Daring Dalam Jaringan / Online tidak resmi yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata lema/sub lema. Berbeda dengan beberapa situs web laman/website sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring. Database utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi kata dan arti tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud dahulu Pusat Bahasa. Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan link yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V terbaru, silakan merujuk ke website resmi di ✔ Fitur KBBI Daring Pencarian satu kata atau banyak kata sekaligus Tampilan yang sederhana dan ringan untuk kemudahan penggunaan Proses pengambilan data yang sangat cepat, pengguna tidak perlu memuat ulang reload/refresh jendela atau laman web website untuk mencari kata berikutnya Arti kata ditampilkan dengan warna yang memudahkan mencari lema maupun sub lema. Berikut beberapa penjelasannya Jenis kata atau keterangan istilah semisal n nomina, v verba dengan warna merah muda pink dengan garis bawah titik-titik. Arahkan mouse untuk melihat keterangannya belum semua ada keterangannya Arti ke-1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dengan huruf tebal dengan latar lingkaran Contoh penggunaan lema/sub-lema ditandai dengan warna biru Contoh dalam peribahasa ditandai dengan warna oranye Ketika diklik hasil dari daftar kata "Memuat", hasil yang sesuai dengan kata pencarian akan ditandai dengan latar warna kuning Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server Pranala Pretty Permalink/Link yang indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'rumah' akan mempunyai pranala link di Kata 'pintar' akan mempunyai pranala link di Kata 'komputer' akan mempunyai pranala link di dan seterusnya Sehingga diharapkan pranala link tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan. Aplikasi dikembangkan dengan konsep Responsive Design, artinya tampilan situs web website KBBI ini akan cocok di berbagai media, misalnya smartphone Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook/laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan. Tambahan kata-kata baru diluar KBBI edisi III Penulisan singkatan di bagian definisi seperti misalnya yg, dng, dl, tt, dp, dr dan lainnya ditulis lengkap, tidak seperti yang terdapat di KBBI PusatBahasa. ✔ Informasi Tambahan Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja. Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya ajar,program,komputer untuk mencari kata ajar, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan. Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya dengan kosakata yang lebih banyak. Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline tidak memerlukan koneksi internet, silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email gmail com Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website ini silakan klik Laporkan Iklan Sejauhdata lapangan yang diperoleh, saat ini hanya 1 (satu) orang atau keluarga yang menekuni pembuatan sampai memainkan alat musik yang disebut talempong batuang ini. Bahkan bapak Umar dimasa lalu menyandingkan talempong batuang dengan tradisi dan kesenian marunguih di nagari Silungkang Kota Sawahlunto. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 165553 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d849524ff18b91e • Your IP • Performance & security by Cloudflare

Sekarangtalempong yang seringkali digunakan adalah yang terbuat dari bahan kuningan. tanpa alat bantu.Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh. 8.Tifa

Geser Beratus hari, rancak talempong menggema di mati Minang. Persilihan sesuai dinamika publik, termasuk menjadi komoditas hiburan, menciptakan menjadikan talempong tak lagi canggung dikawinkan dengan alat nada bertamadun. Dengan kaidah itu, talempong mengotot melintasi zaman. Bunyi talempong telah berdesing di tenang Minangkabau sepanjang bilang ratus tahun. Berbunga alat musik di lingkungan istana atau imperium, perlahan perabot musik itu menjadi adegan tak terpisahkan n domestik nasib masyarakat Minang. Kedatangan celempong di bumi Minangkabau termaktub sejak abad ke-14. Beliau enggak menghilang ditelan zaman, saja membuktikan bahwa kamu ampuh melintasi transisi zaman. Saat ini, talempong dimainkan anak-anak asuh muda heterogen kehidupan kerumahtanggaan warna musik yang lebih beragam. Keberadaan talempong sangat erat dengan molekul folklore. Kisahan asal-usulnya itu umumnya bersumber dari tambo, adalah narasi nan disampaikan roboh-temurun secara oral dengan versi berbeda-selisih. Salah suatu versi menyebutkan, konon talempong berbunga mulai sejak Pariangan yang disebut-sebut sebagai asal mula nini moyang basyar Minangkabau. Tentatif varian lainnya menyatakan, talempong berasal berusul India Pantat, dibawa makanya pertalian keluarga Kaisar Iskandar Zulkarnain. Jennifer A Fraser dalam buku Gongs & Pop Songs Sounding Minangkabau in Indonesia mengistilahkan, lain ada bukti ilmu purbakala atau bukti sejarah yang secara akurat menyebutkan asal-usul talempong. Belaka, menurut Margareth J Kartomi 1998, diperkirakan talempong mutakadim ada sejak masa kerelaan Islam di Sumatera sreg akhir abad ke-13. Dalam artikel Musical Strata in Sumatera, Java and Bali, Margareth menyebutkan, para perajin belek berpunca Tonkin, utara Vietnam, datang ke Minangkabau sejumlah abad sebelum Masehi. Pada zaman yang disebut Zaman Tin itu diperkirakan talempong dan juga canang dibawa oleh nenek moyang orang Minangkabau. GESER Diperkirakan celempong sudah ada sejak masa keberadaan Islam di Sumatera sreg akhir abad ke-13. Dua Zaman Celempong Talempong awalnya hanya bernada pentatonik. Dalam perkembangannya, talempong dikembangkan menjadi diatonik sehingga boleh dikolaborasikan dengan alat musik modern. Instrumen klonengan yang berdampingan dibedakan menjadi lanang dan wadon, atau laki-laki dan perempuan. Peran masing-masing “jenis kelamin” adalah memainkan not polos atau not sangsih. Kombinasi permainan kudus dan sangsih menciptakan bilyet kebyar keras, cepat, dan berkaitan. Pada akhir pengaruh Adhityawarman 1347 di Minangkabau, kebudayaan musik yang meliputi kemung dan talempong menjadi fon, martabat, dan kemuliaan sinuhun. Sebagaimana disebutkan oleh Antony Reid 1995 dan Mahdi Bahar 2009, tahun 1550-an, musik kangsa nan memperalat kettle drums, yaitu alat musik idiofon terbuat berasal metal, nan diyakini adalah talempong, ialah musik bermula tali peranti kerajaan Minangkabau. Perangkat irama ini konon baku dipergunakan kerjakan lampir keberangkatan raja bersama rombongan tatkala menemui orang-orang Portugis di Pantai Tiku. Pantai Tiku ialah salah suatu rantau indah yang terletak di Kabupaten Agam. Saat ini, Kabupaten Agam, khususnya Wai Puar, dikenal sebagai salah satu sentra pembuatan talempong. Alat nada yang terbuat dari incaran yang terdiri dari campuran logam tembaga, timah kudus, dan seng ini dibuat dengan teknik a cire purdue, yaitu cara pembuatan alat berbahan logam dengan kian tinggal membuat maesenas atau bentuk dasarnya. Bahannya menggunakan lilin. Patron ataupun lembaga radiks tersebut lebih lanjut dibalut persil liat, dikeringkan dengan kaidah dijemur, kemudian dibakar. Sehabis pembakaran, cairan lilin dikeluarkan sehingga memunculkan rongga yang lantas diisi cair logam. Pasca- cairan besi memadat, baru dilakukan proses penggerindaan, pemolesan, dan penyeteman nada. Teknik pembuatan a cire purdue pada talempong membedakan dengan teknik pembuatan beleganjur Jawa yang menggunakan metode tempaan. Makzul Berlatih Mahasiswa di Institut Seni Indonesia Padang Tataran, Sumatera Barat, berlatih gawai nada Talempong, Selasa 13/2. Institusi pendidikan seni sebagai halnya ini menjadi riuk satu tempat yang diharapkan dapat melestarikan talempong. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Makzul Talempong tradisional Kelompok celempong tradisional “Bunian Mandeh” Sikabu-Kabu, Payahkumbuh, Sumatera Barat, Selasa 13/2, tengah memainkan alat musik celempong pacik. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Memainkan Talempong Mainkan transendental musiknya, lampau gunakan keyboard atau klik sreg gambar celempong bikin memainkan irama celempong tersebut! Sunandar Raiska Putra yang merupakan generasi ketiga pembuat celempong di negeri Sungai Puar, Kabupaten Agam, mengatakan, diperlukan setidaknya waktu selama 1-1,5 bulan dalam proses pembuatan talempong. ”Saya belajar takhlik talempong secara otodidak. Hanya melihat kiai dan kakek. Lama-lama bisa seorang. Main feeling saja,” ujarnya. Dulu, pembuatan talempong hanya dikuasai maka dari itu pakar talempong yang disebut tuo talempong. Merekalah yang menuntaskan gerendel pembuatan talempong, termasuk nada-irama yang ”disematkan” sreg talempong berdasarkan feeling mereka. Nada ikhlas celempong yang pentatonik terdiri atas lima maupun heksa- irama. Apabila dibandingkan dengan musik diatonik, akan terdengar lain pas atau seolah meleset di kuping. Dosen Sekolah tinggi Seni Indonesia ISI Padang Panjang, Andar Indra Sastra, privat disertasinya yang berjudul Konsep Batalun Kerumahtanggaan Penyajian Talempong Renjeang Anam Salabuhan Di Luhak Nan Tigo Minangkabau menyebutkan, dalam proses pembuatan talempong, dilakukan juga proses manyadahi, yakni proses yang bertujuan menjaga kestabilan bunyi talempong sesuai dengan kualitas bunyi yang diharapkan. Untuk menyadahi talempong, diperlukan sejumlah ramuan. Menyadahi celempong dimulai berpangkal beruduk untuk menerangkan diri, mendaras mantra, mencampur air-air dengan limau, mengebur sadah dengan air nan sudah dicampur, mengambil celempong buat disadahi, mengecek bunyi talempong, serta malimaui ataupun ”membasahi” talempong. Bengkel Celempong GESER Celempong dengan nada pentatonik lumrah dipesan pemain talempong pacik dengan teknik tradisional. Talempong ini dimainkan dengan teknik interlocking atau saling meningkahi sehingga menimbulkan transendental irama tertentu. Talempong pacik umumnya dimainkan tiga turunan, dengan saban memainkan dua talempong. Saat ini, titipan talempong tidak belaka dalam nada pentatonik, tetapi juga dalam nada-irama diatonik. Tidak hanya satu oktaf, malah bisa bertambah berasal itu, termasuk musik-nada begitu juga kres dan mol. Hal ini bisa terjadi seiring dengan lebih maraknya talempong kreasi, ketika talempong digabungkan dengan alat musik modern bagi menyajikan irama alias lagu yang lebih kompleks ketimbang sekadar pola irama tertentu. Transisi ini terjadi sangkil-kira pada kurun waktu perian 1970-an dengan salah satu pelopornya merupakan Yusaf Rahman yang dikenal sebagai salah satu komponis besar asal Minang. GESER Talempong ini dimainkan dengan teknik interlocking ataupun ubah meningkahi sehingga menimbulkan paradigma irama tertentu. GESER Pembuatan talempong Bengkel pembuatan celempong Anda Saiyo di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, Rabu 14/2. Kali besar Puar menjadi wilayah nan dikenal sebagai wilayah pandai besi, termuat pembuatan celempong. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Lengser Turun-temurun Kemampuan pembuatan talempong di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, diwariskan secara turun temurun dari pitarah. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Dalam buku Yusaf Rahman Komponis Minang yang disunting maka dari itu Nasif Basir, disebutkan bahwa Yusaf purwa bisa jadi mengolah tangga nada celempong pentatonik yang terbatas hanya lima not, lalu menciptakan kamil tangga nada diatonik. Dengan demikian, instrumen irama tradisional Minang itu dapat berekanan dengan organ-alat irama lain. Yusaf yang meluluk pembuatan talempong bernada diatonik tersebut terjamah oleh tuo-tuo talempong di Sungai Puar. Beliau juga yang mengatak jumlahnya privat satu bidang datar, mengundi presisi musik-nadanya, serta mengatak kualitas suaranya agar sesuai konsep diatonik. Yusaf membagi talempong kerumahtanggaan tiga meja. Meja purwa disebut gareteh ataupun melodi berisi 16 talempong dalam dua oktaf nada diatonik yang bisa dimainkan n domestik 1 kruis, naturel, dan 1 mol. Meja kedua disebut tingkah atau akord, terdiri atas delapan talempong. Meja ketiga disebut saua, juga terdiri atas okta- talempong. Pengaturan irama celempong ini sama dengan kontrol nada diatonik pada piano. Sejak itu, talempong bernada diatonik bertambah marak di Minangkabau. Belakangan, penyeteman musik talempong tak lagi menggunakan feeling, tetapi memperalat aplikasi di telepon genggam. Ritual manyadahi yang dulu umum dilakukan para tuo talempong pun telah tidak pernah lagi dilakukan. Turun takhta Incaran legal Bahan seremonial pembuatan talempong di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, berbunga logam tembaga, belek, dan besi tua, Alat pernapasan 14/2. Sulitnya memperoleh bahan seremonial bau kencur yang berkualitas membuat perajin memintal mendaur ulang logam bekas. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Makzul Mengundi nada Dia Saiyo, perajin di Wai Puar, Agam, Sumatera Barat, menyetem talempong, Rabu 14/2. Penyeteman talempong, terutama celempong diatonik, kini bisa dilakukan dengan menggunakan petisi di ponsel cerdas. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Sebagai halnya sejarahnya yang n kepunyaan kaitan dengan istana atau kerajaan, dalam perkembangannya, penggunaan talempong dalam mahajana Minangkabau akrab selalu dikaitkan dengan upacara adat, seperti upacara pengangkatan penghulu dan upacara perkawinan. Cak agar demikian, celempong sekali lagi menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Fungsinya yang sakral pun terus bermetamorfosis menjadi makin lentur dengan dinamika umum, termasuk rasi menjadi sebuah produk hiburan. Di titik itu, talempong tak juga segan bertemu atau dikawinkan dengan alat-alat musik beradab. Dinamika Irama Talempong Makzul Tidak sahaja menjadi pengiring berbagai jenis tarian Minang atau digunakan untuk melayani lagu individual Minang dan lagu Jawi, lagu-lagu Indonesia tenar atau beradab serta lagu Barat pun mampu dimainkan menggunakan celempong. Internal lima perian terakhir juga menara api talempong gegar nan menyuguhkan talempong internal lagu-lagu campursari atau tambahan pula dangdut, dengan memasukkan atom-unsur redap sunda. Hal ini harus diakui menjadi riuk satu daya tarik bagi anak-anak taruna agar mereka mau bertahuan dengan talempong. Febrian Maldi 18, siswa kelas III SMA yang sejak suatu tahun ini berintegrasi di Padepokan Seni Tampuniak, mengaku tertarik sparing talempong karena perpaduan musik dan cara memainkannya yang lebih menantang dibanding organ musik enggak. GESER Sajian talempong Kerubungan Sanggar Setampang Baniah menyajikan musik talempong di keseleo satu baralek acara ijab nikah di Balairung Perguruan tinggi Putra Indonesia, Padang, Sumatera Barat, Jumat 16/2. Celempong kini banyak disajikan dalam makan besar pernikahan lautan-besaran baralek gadang. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho ”Momongan-anak remaja harus ditarik mudah-mudahan mengesir talempong. Caranya, dengan menghadirkan talempong dalam rang ataupun kemasan yang modern. Kalau bukan begitu, mereka tidak akan cak hendak,” ujar pengelola Sanggar Seni Tampuniak di Pariaman, Erwindo Tri Ermis. Terkait fenomena itu, dosen ISI Padang Pangkat yang meneliti urut-urutan musik Minang, Zainal Warhat, menyebutkan, hal itu enggak sesuatu yang harus dikhawatirkan. Hal yang jauh lebih penting ialah talempong terus berjalan alias panjang hidup. Begitulah, talempong sakti melintasi zaman. GESER Perpaduan Talempong piano dimainkan di Sanggar Shofyani, Padang, Sumatera Barat, Senin 12/2 lilin batik. Celempong piano maupun disebut “taleno” mengacu pada nada di piano, salah suatu inovasi talempong dengan alat irama modern. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Turun takhta Iringi tarian Alat irama celempong goyang mengiringi les tari di Sanggar Seni “Tampuniak”, Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu 17/2. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Kerabat Kerja Penulis Dwi AS Setianingsih, Ismail Zakaria Juru foto Rony Ariyanto Nugroho Videografer Rony Ariyanto Nugroho, Danial AK Penyelaras Bahasa Lucia Dwi Puspita Ekstrak Infografik Mulia Arsiyanto Putra Desainer dan Pengembang Elga Yuda Pranata, Rafni Amanda Produser Prasetyo Eko Prihananto, Haryo Damardono Demen dengan tulisan yang Anda baca? Nikmati tulisan lainnya kerumahtanggaan rubrik Tutur Visual di bawah ini.

Bentuknyahampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Alat musik yang bisa disebut talempong ini dibuat dari bahan kuningan, dan ada pula yang dibuat dari bahan kayu dan batu. ܫ Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ мΰsiℂ_islάήϑ Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ܫ ™ Namun, cerita pastinya mengenai awal mula diciptakannya tidak diketahui sedangkan cerita rakyat yang beredar mengenai asal usul alat musik
GESER Beratus tahun, rancak talempong menggema di ranah Minang. Perubahan sesuai dinamika masyarakat, termasuk menjadi produk hiburan, membuat talempong tak lagi canggung dikawinkan dengan alat musik modern. Dengan cara itu, talempong bertahan melintasi zaman. Bunyi talempong telah menggema di ranah Minangkabau selama beberapa ratus tahun. Dari alat musik di lingkungan istana atau kerajaan, perlahan alat musik itu menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Minang. Keberadaan talempong di bumi Minangkabau tercatat sejak abad ke-14. Dia tak lenyap ditelan zaman, tetapi membuktikan bahwa dia digdaya melintasi perubahan zaman. Kini, talempong dimainkan anak-anak muda berbagai usia dalam warna musik yang lebih beragam. Keberadaan talempong sangat erat dengan unsur folklore. Kisah asal-usulnya itu kebanyakan bersumber dari tambo, yaitu kisah yang disampaikan turun-temurun secara oral dengan versi berbeda-beda. Salah satu versi menyebutkan, konon talempong berasal dari Pariangan yang disebut-sebut sebagai asal mula nenek moyang orang Minangkabau. Sementara versi lainnya menyatakan, talempong berasal dari India Belakang, dibawa oleh keturunan Sultan Iskandar Zulkarnain. Jennifer A Fraser dalam buku Gongs & Pop Songs Sounding Minangkabau in Indonesia menyebutkan, tidak ada bukti arkeologi atau bukti sejarah yang secara akurat menyebutkan asal-usul talempong. Namun, menurut Margareth J Kartomi 1998, diperkirakan talempong sudah ada sejak masa kedatangan Islam di Sumatera pada akhir abad ke-13. Dalam artikel Musical Strata in Sumatera, Java and Bali, Margareth menyebutkan, para perajin perunggu dari Tonkin, utara Vietnam, datang ke Minangkabau beberapa abad sebelum Masehi. Pada zaman yang disebut Zaman Perunggu itu diperkirakan talempong dan juga gong dibawa oleh nenek moyang orang Minangkabau. GESER Diperkirakan talempong sudah ada sejak masa kedatangan Islam di Sumatera pada akhir abad ke-13. Talempong awalnya hanya bernada pentatonik. Dalam perkembangannya, talempong dikembangkan menjadi diatonik sehingga bisa dikolaborasikan dengan alat musik modern. Instrumen gamelan yang berpasangan dibedakan menjadi lanang dan wadon, atau lelaki dan perempuan. Peran masing-masing “jenis kelamin” adalah memainkan not polos atau not sangsih. Kombinasi permainan polos dan sangsih menciptakan efek kebyar keras, cepat, dan berkaitan. Pada akhir kekuasaan Adhityawarman 1347 di Minangkabau, kebudayaan musik yang meliputi gong dan talempong menjadi simbol, prestise, dan kebesaran raja. Seperti disebutkan oleh Antony Reid 1995 dan Mahdi Bahar 2009, tahun 1550-an, musik perunggu yang menggunakan kettle drums, yaitu alat musik idiofon terbuat dari metal, yang diyakini adalah talempong, merupakan musik dari tradisi kerajaan Minangkabau. Alat musik ini konon biasa dipergunakan untuk menyertai keberangkatan raja bersama rombongan tatkala menemui orang-orang Portugis di Pantai Tiku. Pantai Tiku adalah salah satu pantai indah yang terletak di Kabupaten Agam. Saat ini, Kabupaten Agam, khususnya Sungai Puar, dikenal sebagai salah satu sentra pembuatan talempong. Alat musik yang terbuat dari bahan yang terdiri dari campuran logam tembaga, timah putih, dan seng ini dibuat dengan teknik a cire purdue, yaitu cara pembuatan alat berbahan logam dengan lebih dulu membuat patron atau bentuk dasarnya. Bahannya menggunakan lilin. Patron atau bentuk dasar tersebut selanjutnya dibalut tanah liat, dikeringkan dengan cara dijemur, kemudian dibakar. Setelah pembakaran, cairan lilin dikeluarkan sehingga memunculkan rongga yang lantas diisi cairan logam. Setelah cairan logam membeku, baru dilakukan proses penggerindaan, pemolesan, dan penyeteman nada. Teknik pembuatan a cire purdue pada talempong membedakan dengan teknik pembuatan gamelan Jawa yang menggunakan metode tempaan. GESER Berlatih Mahasiswa di Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Sumatera Barat, berlatih alat musik Talempong, Selasa 13/2. Institusi pendidikan seni seperti ini menjadi salah satu tempat yang diharapkan bisa melestarikan talempong. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho GESER Talempong tradisional Kelompok talempong tradisional “Bunian Mandeh” Sikabu-Kabu, Payahkumbuh, Sumatera Barat, Selasa 13/2, tengah memainkan alat musik talempong pacik. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Memainkan Talempong Mainkan contoh musiknya, lalu gunakan keyboard atau klik pada gambar talempong untuk memainkan irama talempong tersebut! Sunandar Raiska Putra yang merupakan generasi ketiga pembuat talempong di kawasan Sungai Puar, Kabupaten Agam, mengatakan, diperlukan setidaknya waktu selama 1-1,5 bulan dalam proses pembuatan talempong. ”Saya belajar membuat talempong secara otodidak. Hanya melihat bapak dan kakek. Lama-lama bisa sendiri. Main feeling saja,” ujarnya. Dulu, pembuatan talempong hanya dikuasai oleh ahli talempong yang disebut tuo talempong. Merekalah yang menguasai rahasia pembuatan talempong, termasuk nada-nada yang ”disematkan” pada talempong berdasarkan feeling mereka. Nada asli talempong yang pentatonik terdiri atas lima atau enam nada. Apabila dibandingkan dengan nada diatonik, akan terdengar tidak pas atau seolah meleset di telinga. Dosen Institut Seni Indonesia ISI Padang Panjang, Andar Indra Sastra, dalam disertasinya yang berjudul Konsep Batalun Dalam Penyajian Talempong Renjeang Anam Salabuhan Di Luhak Nan Tigo Minangkabau menyebutkan, dalam proses pembuatan talempong, dilakukan juga proses manyadahi, yakni proses yang bertujuan menjaga kestabilan bunyi talempong sesuai dengan kualitas bunyi yang diharapkan. Untuk menyadahi talempong, diperlukan sejumlah ramuan. Menyadahi talempong dimulai dari beruduk untuk menyucikan diri, membaca mantra, mencampur air-air dengan limau, mengaduk sadah dengan air yang sudah dicampur, mengambil talempong untuk disadahi, mengecek bunyi talempong, serta malimaui atau ”membasahi” talempong. Bengkel Talempong GESER Talempong dengan nada pentatonik biasa dipesan pemain talempong pacik dengan teknik tradisional. Talempong ini dimainkan dengan teknik interlocking atau saling meningkahi sehingga menimbulkan pola irama tertentu. Talempong pacik umumnya dimainkan tiga orang, dengan masing-masing memainkan dua talempong. Saat ini, pesanan talempong tidak hanya dalam nada pentatonik, tetapi juga dalam nada-nada diatonik. Tidak hanya satu oktaf, bahkan bisa lebih dari itu, termasuk nada-nada seperti kres dan mol. Hal ini bisa terjadi seiring dengan makin maraknya talempong kreasi, ketika talempong digabungkan dengan alat musik modern untuk menyuguhkan musik atau lagu yang lebih kompleks ketimbang sekadar pola irama tertentu. Perubahan ini terjadi kira-kira pada kurun waktu tahun 1970-an dengan salah satu pelopornya adalah Yusaf Rahman yang dikenal sebagai salah satu komponis besar asal Minang. GESER Talempong ini dimainkan dengan teknik interlocking atau saling meningkahi sehingga menimbulkan pola irama tertentu. GESER Pembuatan talempong Bengkel pembuatan talempong Anda Saiyo di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, Rabu 14/2. Sungai Puar menjadi wilayah yang dikenal sebagai wilayah pandai besi, termasuk pembuatan talempong. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho GESER Turun-temurun Kemampuan pembuatan talempong di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, diwariskan secara turun temurun dari leluhur. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Dalam buku Yusaf Rahman Komponis Minang yang disunting oleh Nasif Basir, disebutkan bahwa Yusaf pertama kali mengolah tangga nada talempong pentatonik yang terbatas hanya lima not, lalu menciptakan pola tangga nada diatonik. Dengan demikian, alat musik tradisional Minang itu bisa berkolaborasi dengan alat-alat musik lain. Yusaf yang mengawasi pembuatan talempong bernada diatonik tersebut dikerjakan oleh tuo-tuo talempong di Sungai Puar. Dia juga yang mengatur jumlahnya dalam satu meja, menyetem ketepatan nada-nadanya, serta mengatur kualitas suaranya agar sesuai konsep diatonik. Yusaf membagi talempong dalam tiga meja. Meja pertama disebut gareteh atau melodi berisi 16 talempong dalam dua oktaf nada diatonik yang bisa dimainkan dalam 1 kruis, naturel, dan 1 mol. Meja kedua disebut tingkah atau akord, terdiri atas delapan talempong. Meja ketiga disebut saua, juga terdiri atas delapan talempong. Pengaturan nada talempong ini sama dengan pengaturan nada diatonik pada piano. Sejak itu, talempong bernada diatonik makin marak di Minangkabau. Belakangan, penyeteman nada talempong tak lagi menggunakan feeling, tetapi menggunakan aplikasi di telepon genggam. Upacara manyadahi yang dulu umum dilakukan para tuo talempong pun sudah tidak pernah lagi dilakukan. GESER Bahan baku Bahan baku pembuatan talempong di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, dari logam tembaga, kuningan, dan besi tua, Rabu 14/2. Sulitnya memperoleh bahan baku baru yang berkualitas membuat perajin memilih mendaur ulang logam bekas. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho GESER Menyetem nada Anda Saiyo, perajin di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, menyetem talempong, Rabu 14/2. Penyeteman talempong, terutama talempong diatonik, kini bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi di ponsel cerdas. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Sebagaimana sejarahnya yang memiliki kaitan dengan istana atau kerajaan, dalam perkembangannya, penggunaan talempong dalam masyarakat Minangkabau hampir selalu dikaitkan dengan upacara adat, seperti upacara pengangkatan penghulu dan upacara perkawinan. Meski demikian, talempong juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Fungsinya yang sakral pun terus bertransformasi menjadi makin lentur dengan dinamika masyarakat, termasuk kala menjadi sebuah produk hiburan. Di titik itu, talempong tak lagi canggung bertemu atau dikawinkan dengan alat-alat musik modern. Dinamika Irama Talempong GESER Tak hanya menjadi pengiring berbagai jenis tarian Minang atau digunakan untuk menyuguhkan lagu khas Minang dan lagu Melayu, lagu-lagu Indonesia populer atau modern serta lagu Barat pun mampu dimainkan menggunakan talempong. Dalam lima tahun terakhir juga marak talempong goyang yang menyuguhkan talempong dalam lagu-lagu campursari atau bahkan dangdut, dengan memasukkan unsur-unsur gendang sunda. Hal ini harus diakui menjadi salah satu daya tarik bagi anak-anak muda agar mereka mau berkenalan dengan talempong. Febrian Maldi 18, siswa kelas III SMA yang sejak satu tahun ini bergabung di Sanggar Seni Tampuniak, mengaku tertarik belajar talempong karena perpaduan nada dan cara memainkannya yang lebih menantang dibanding alat musik lain. GESER Sajian talempong Kelompok Sanggar Setampang Baniah menyajikan musik talempong di salah satu baralek acara pernikahan di Auditorium Universitas Putra Indonesia, Padang, Sumatera Barat, Jumat 16/2. Talempong kini banyak disajikan dalam pesta pernikahan besar-besaran baralek gadang. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho ”Anak-anak muda harus ditarik agar menyukai talempong. Caranya, dengan menghadirkan talempong dalam bentuk atau kemasan yang modern. Kalau tidak begitu, mereka tidak akan mau,” ucap pengelola Sanggar Seni Tampuniak di Pariaman, Erwindo Tri Ermis. Terkait fenomena itu, dosen ISI Padang Panjang yang meneliti perkembangan musik Minang, Zainal Warhat, menyebutkan, hal itu bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Hal yang jauh lebih penting adalah talempong terus berjalan alias panjang umur. Begitulah, talempong digdaya melintasi zaman. GESER Perpaduan Talempong piano dimainkan di Sanggar Shofyani, Padang, Sumatera Barat, Senin 12/2 malam. Talempong piano atau disebut "taleno" mengacu pada nada di piano, salah satu inovasi talempong dengan alat musik modern. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho GESER Iringi tarian Alat musik talempong goyang mengiringi latihan tari di Sanggar Seni “Tampuniak”, Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu 17/2. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Kerabat Kerja Penulis Dwi AS Setianingsih, Ismail Zakaria Fotografer Rony Ariyanto Nugroho Videografer Rony Ariyanto Nugroho, Danial AK Penyelaras Bahasa Lucia Dwi Puspita Sari Infografik Luhur Arsiyanto Putra Desainer dan Pengembang Elga Yuda Pranata, Rafni Amanda Produser Prasetyo Eko Prihananto, Haryo Damardono Suka dengan tulisan yang Anda baca? Nikmati tulisan lainnya dalam rubrik Tutur Visual di bawah ini.
Melodi(Panjang Pendeknya Bunyi Disebut) Melodi adalah level nada tinggi-rendah dan panjang-pendek dalam musik. Dalam melodi lagu akan tampak seperti nada yang sepertinya bergerak ke atas dan kemudian kembali ke kondisi sebelumnya. Melodi terdiri dari nada, periode, dan juga nada. Bentuknyahampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Talempong biasanya menjadi alat musik tradisional yang mengiringi tarian tradisi Minangkabau, seperti tari piring, tari pasambahan, dan tari galombang. 7. Tambo Alat musik Tambo berasal .
  • g1gn022jo6.pages.dev/231
  • g1gn022jo6.pages.dev/221
  • g1gn022jo6.pages.dev/209
  • g1gn022jo6.pages.dev/2
  • g1gn022jo6.pages.dev/190
  • g1gn022jo6.pages.dev/186
  • g1gn022jo6.pages.dev/73
  • g1gn022jo6.pages.dev/258
  • g1gn022jo6.pages.dev/98
  • talempong yang bernada rendah disebut