INTERMESO Jejak Mitigasi Tsunami dalam Manuskrip Kuno Gempa dan tsunami banyak terjadi di masa lalu. Manuskrip kuno mengungkap cara-cara masyarakat melindungi diri dari tsunami. Ilustrasi: Edi Wahyono Kamis, 8 Oktober 2020 "âŠU nen ne akel linon, fesang bakat ne mali, manoknop sao hampong, tibo-tibo mawi.
- Bencana alam: Pulau Flores merupakan daerah yang rawan bencana alam, seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Bencana-bencana ini dapat menghancurkan habitat dan populasi manusia hobbit
Gempa dan tsunami Aceh terjadi pada Minggu, 26 Desember 2004. Kala itu gempa dangkal berkekuatan 9,3 SR terjadi di dasar Samudera Hindia sekitar pukul 07.59 WIB. Tak menunggu lama, pesisir Aceh disapu gelombang tsunami yang dahsyat dengan ketinggian 30 meter dan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam.
Misalnya, cerita rakyat suku Onge berkisah tentang "guncangan tanah yang besar diikuti dinding air yang tinggi". Hampir semua anggota suku Onge dikabarkan selamat dari tsunami. Korban Gempa bumi dan tsunami 2004 adalah bencana alam paling mematikan di dunia sejak Gempa bumi Tangshan 1976. Gempa ini merupakan yang terkuat ketiga yang pernah
Warga Desa Panggarangan, Lebak, Banten, mengolok-oloknya ketika ia mendirikan tenda posko kesiapsiagaan fenomena La Nina. Anis, yang akrab disapa Abah Lala, adalah pendiri Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS), komunitas siaga bencana di desa tersebut. "Ada aja yang iseng, 'Pak, memang tsunaminya jadi?'
Indonesia rawan gempa dan tsunami: Kisah Nyi Roro Kidul hingga syair kuno memuat pesan 'siaga bencana' dari masa lalu. Sejak 1989 PBB telah mempromosikan budaya pengurangan risiko bencana di
Gunung Marapi contohnya, gunung aktif yang terletak di antara Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatra Barat ini pada hari Minggu, 3 Desember 2023 sekitar pukul 14.30 WIB tiba-tiba mengalami erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter diatas puncak gunung. Menurut pantauan PVMBG, erupsi Gunung Marapi dipicu oleh
.